Kamis (26/7/12), Kompas menurunkan
artikel kesehatan (health.kompas.com) mengenai “Kenapa Pria Suka Tidur
Setelah Seks?” yang ditulis oleh Bramirus Mikail.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa para
ilmuwan berhasil menemukan alasan dibalik kebiasaan pria yang terlelap
pasca berhubungan intim, yang dihubungkan dengan struktur otak kaum
Adam.
Scan otak di Perancis menunjukkan bahwa
korteks serebral menjadi mati selama orgasme. Selain itu, setelah
ngeseks, hormon oksitosin dan serotonin menonaktifkan hasrat seksual
sekaligus menciptakan hawa kantuk (mengantuk). Dan juga, zat kimia prolaktin yang dilepaskan otak pria menciptakan rasa “puas” dan cenderung merasa lelah.
“Setelah pria mengalami orgasme, mereka biasanya mengalami periode refraktori, kondisi mana mereka tidak bisa terangsang (lagi),” ungkap Serge Stoleru, ahli neurologi
Berbeda dengan wanita, mereka memiliki
periode refraktori dan dapat meminta “nambah” lagi ketika pasangan
sedang ingin istirahat, tambahnya.
FAKTOR “SUSU” YANG TERLEWATKAN
Untuk
membantu tidur lebih nyenyak, Prof Dr Ir Ali Khomsan, Guru Besar
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor menyarankan Anda untuk minum segelas susu sebelum naik ke
ranjang.
“Susu diyakini membuat tidur lebih nyenyak. Dalam susu, terdapat zat yang diberi nama tryptophan. Ketika mengalir di aliran darah, tryptophan akan melepaskan hormon melatonin yang membuat kita mudah mengantuk” (okezone.com)
Melatonin
adalah hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa inilah waktu bagi
tubuh untuk beristirahat sepanjang malam. Tapi, hormon tersebut hanya
akan keluar sekitar setelah pukul 18.00 WIB (sekitar bada maghrib).
BERARTI, MINUM SUSU ASI JUGA FAKTOR PRIA NGANTUK
Dari penjabaran Prof. Dr. Ir. Ali
Khomsan di atas, jelas bahwa minum susu, apapun itu, bisa membuat
seseorang mengantuk, termasuk didalamnya ASI, berdasar pengalaman.
Tapi perlu diingat pula bahwa kaitannya
dengan minum ASI isteri (pasangan) ini adalah bukan dalam rangka sebagai
pengganti makanan (mengenyangkan) layaknya bayi, karena akan menjadi
haram.
Sehingga dalam agama dijelaskan dengan
istilah “tertelan” atau “terminum” dan bukan berarti minum yang
sesungguhnya sehingga persediaan isteri menjadi habis terkuras, bukan
seperti itu.
“Sesungguhnya susuan itu hanyalah yang mengenyangkan dari rasa lapar” (H.R. Bukhori Muslim).
Artinya, susuan mengenyangkan yang hanya
boleh bagi muhrimnya hingga usia 2 tahun (bila ingin menyempurnakan),
tidak berlaku bagi suami yang hanya sebatas “tertelan” atau “terminum”
itu tadi.
Dengan demikian air susu istri yang
tertelan oleh suaminya saat berhubungan tidaklah menjadikannya haram
untuk berhubungan dengannya, tidak pula menjadikannya sebagai anak dari
istrinya itu serta tidak pula berpengaruh apa-apa terhadap pernikahan
mereka (ayonikah.net).
Dan berdasar Catatan Harian,
justru “tertelan” yang sedikit ini menjadi lebih efektif dari segelas
susu hangat, belum lagi bila segelas susu hangat itu justru kalah dengan
segelas kopi yang panas tersaji.
Jadi, bila saat ini masih belum
mengantuk juga, dan Kompasiana menjadi penghalang utamanya, ada baiknya
segera matikan perangkat Anda dan beranjak untuk berhubungan seks
sehingga “terminum”-lah ASI dari pasangan Anda. Dijamin tidur Anda akan
pulas setelah itu. Selamat mencoba….