Agama melarang berhubungan seksual sebelum menikah. Dan dalam ilmu
pengetahuan, hasil penelitian menunjukkan larangan itu juga berdampak
baik. Menahan berhubungan fisik hingga saatnya tiba bisa berakhir
bahagia dalam hubungan jangka panjang.
Sebuah penelitian terhadap ratusan pasangan menemukan, mereka yang
menunggu melakukan hubungan seks lebih bahagia dalam jangka waktu
panjang. Terutama bagi kaum wanita, menunda berhubungan badan hingga
terikat hubungan suami istri memetik banyak manfaat. Pernikahan juga
bisa membuat mereka bahagia.
Peneliti mengatakan, menunda seks bisa memberikan pasangan waktu untuk
saling mengenal. "Dewasa sebelum waktunya dengan melakukan aktivitas
seksual sebelum menikah memiliki efek yang langsung bagi kualitas
hubungan".
Menurut peneliti, pacaran memberikan waktu untuk bereksplorasi sebelum
mengambil keputuisan dalam berhubungan. "Terlalu cepat masuk dalam
hubungan seksual bisa memperpendek proses ini".
Dalam sebuah penelitian itu, tim peneliti dari Cornell University di AS
bertanya hampir 600 pasangan menikah dan yang hidup bersama betapa
bahagianya mereka.
Peneliti bertanya bagaimana komitmen mereka dalam berhubungan, bagaimana
mereka terlibat secara emosional, dan seberapa baik mereka
berkomunikasi, serta seberapa sering mereka berdebat dan ditanyakan
tingkat kepuasan seksual.
Mereka juga ditanya berapa lama menunggu sebelum tidur bersama dan
kekhawatiran uang serta faktor lain yang bisa melenceng dari hasil
penelitian juga dihitung.
Sekitar sepertiga dari pria dan wanita mengatakan, mereka pernah
berhubungan seks dalam bulan pertama berpacaran, sementara sekitar 28
persen menunggu setidaknya enam bulan. Demikian laporan di
Journal of Marriage and Family seperti dikutip dari laman
Dailymail, Senin (3/9).
Analisis data jelas menunjukkan perempuan yang telah menunggu untuk
berhubungan seks menjadi lebih bahagia. Dan orang-orang yang menunggu
setidaknya enam bulan memiliki nilai lebih tinggi dalam setiap kategori
daripada mereka yang intim dalam bulan pertama. Bahkan kehidupan seks
mereka lebih baik.
Hubungan ini melemah bagi pria. Namun mereka yang menunggu berhubungan fisik jarang bertengkar.
Para peneliti mengatakan, pasangan bisa mengambil manfaat dengan
berhubungan yang perlahan-lahan. "Hasrat seksual yang kuat bisa menahan
perkembangan yang menjadi kunci dari sebuah hubungan yang sehat, seperti
komitmen, saling pengertian, dan nilai-nilai kebersamaan," bunyi
laporan itu.