Berkomunikasi tentang seks di ranjang ternyata bermanfaat. Terutama jika jalur komunikasi itu terbuka selama "beradegan" di ranjang.
Penelitian menemukan, kenyamanan dalam berkomunikasi secara langsung berhubungan dengan kepuasan seksual. Orang yang nyaman membicarakan seks lebih cenderung melakukannya saat berhubungan seks. Namun, belum ada penjelasan sepenuhnya mengapa mereka yang cerewet tentang seks lebih bahagia.
"Jika Anda sedikit cemas tentang komunikasi, itu mempengaruhi Anda akan berkomunikasi atau tidak, tetapi secara langsung mempengaruhi kepuasan mereka," kata peneliti Elizabeth Babin, seorang ahli komunikasi kesehatan di Cleveland State University Ohio.
Peneliti Kesehatan Masyarakat melihat pentingnya komunikasi tentang seks setelah orang-orang merasa tidak nyaman meminta pasangannya untuk memakai kondom. Kondisi itu membuka peluang tertular infeksi seksual, Kamis (6/9).
Komunikasi juga menjadi kunci agar memiliki hubungan seksual yang menyenangkan. Tetapi sedikit penelitian yang telah menyelidiki alasan yang membuat orang-orang berkomunikasi dan tidak.
"Dalam rangka meningkatkan kualitas komunikasi, kita perlu mencari tahu mengapa orang berkomunikasi dan mengapa mereka tidak berkomunikasi," ujar Babin,
Untuk melakukannya, Babin merekrut 207 orang, 88 dari kelas sarjana dan 119 dari situs online, untuk menyelesaikan survei tentang ketakutan mereka tentang komunikasi seksual, kepuasan seksual mereka, dan jumlah komunikasi non-verbal dan verbal mereka yang dilakukan selama berhubungan seks.
Peserta ditanya berapa banyak mereka setuju dengan pernyataan seperti, "Saya merasa gugup ketika saya ingin berbicara dengan pasangan saya tentang aspek seksual" dan "Saya merasa cemas ketika saya memberitahu pasangan saya apa yang saya sukai saat berhubungan seks. "
Para peserta, yang rata-rata berusia 29 itu, juga menanggapi pertanyaan tentang harga diri seksual mereka, seperti seberapa baik pasangan mereka merasa percaya diri dan bagaimana keterampilan mereka dalam kemampuan seksual.
Survei mengungkapkan bahwa takut berbicara tentang seks dapat merusak kenikmatan seksual seseorang.
Kecemasan berhubungan dengan kurangnya komunikasi di ranjang dan kurangnya kepuasan secara keseluruhan.
Komunikasi saat berhubungan seks berhubungan dengan kepuasan seksual yang lebih. Komunikasi nonverbal itu lebih terkait erat dengan kepuasan daripada komunikasi verbal, Babin melaporkan secara online dalam Journal of Social and Personal Relationships edisi Agustus.
"Isyarat nonverbal mungkin tampak lebih aman," Babin kata.
"Ini bisa dianggap kurang mengancam, jadi mungkin akan lebih mudah untuk mengerang atau bergerak dengan cara tertentu untuk berkomunikasi bahwa aku menikmati hubungan seksual daripada mengatakan, 'Hei, ini terasa benar-benar enak, saya suka itu,'"kata Babin. "Itu mungkin tampak terlalu terbuka untuk beberapa orang".