Penis (dari bahasa Latin yang artinya "ekor", akar katanya sama dengan phallus, yang memiliki arti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pemakaian istilah "penis" praktis selalu dalam konteks biologi atau kedokteran.
Istilah "falus" (dari phallus) dipakai dalam konteks budaya, khususnya
mengenai penggambaran penis yang menegang (ereksi). Lingga (atau
lingam) adalah salah satu penggambaran falus. Dalam literatur keagamaan
(Islam), kata zakar lebih sering dipakai. Karena dalam banyak
masyarakat organ ini dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka,
berbagai eufemisme dipakai untuk menyatakannya, seperti "burung",
"pisang", dick, atau cock (bahasa Inggris). Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan (organ ekskresi) sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi.
Penis sejati dimiliki oleh mamalia dan menjadi penciri utama jenis
kelamin jantan. Organ dengan fungsi serupa dari hewan anggota divisio
lain kadang-kadang disebut penis walaupun secara teknis bukanlah seperti
penis pada mamalia.
Penis manusia adalah bagian dari sistem reproduksi laki-laki (jantan) sekaligus bagian dari sistem ekskresi. Selain penis, organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang terlindung dalam scrotum (kantung pelir atau buah zakar) ditambah beberapa kelenjar dan saluran. Walaupun penis manusia memiliki fungsi dan asal-usul (ontogeni) yang sama dengan mamalia lainnya, ia memiliki kekhasan. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar daripada mamalia lainnya. Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang menyembunyikannya di saat "istirahat". Selain itu, penis manusia sama sekali tidak memiliki baculum atau tulang penis, sehingga untuk penetrasi ke dalam vagina, dalam ereksi penis mengandalkan sepenuhnya pada pasokan darah ke dalam kantung-kantung (corpora) yang ada di dalam batang penis.
GAMBAR Penis manusia
Penis manusia adalah bagian dari sistem reproduksi laki-laki (jantan) sekaligus bagian dari sistem ekskresi. Selain penis, organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang terlindung dalam scrotum (kantung pelir atau buah zakar) ditambah beberapa kelenjar dan saluran. Walaupun penis manusia memiliki fungsi dan asal-usul (ontogeni) yang sama dengan mamalia lainnya, ia memiliki kekhasan. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar daripada mamalia lainnya. Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang menyembunyikannya di saat "istirahat". Selain itu, penis manusia sama sekali tidak memiliki baculum atau tulang penis, sehingga untuk penetrasi ke dalam vagina, dalam ereksi penis mengandalkan sepenuhnya pada pasokan darah ke dalam kantung-kantung (corpora) yang ada di dalam batang penis.
Bagian dan struktur PENIS
Penis manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh (corpus). Pangkal penis
terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis)
dan sepasang crus penis di kedua sisinya. Permukaan kulit yang
melindungi pangkal penis biasanya memiliki rambut kemaluan. Tubuh penis
memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak dari depan
jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke
dalam/testis). Struktur tubuh penis disokong oleh tiga kantung:
sepasang corpora cavernosus dan corpus spongiosus di antara keduanya,
terletak di sisi ventral dan melindungi saluran kemih (uretra). Di
bagian ujung batang terdapat glans penis yang berbentuk agak meruncing
pada ujungnya, yang memudahkan penetrasi di saat hubungan seksual.
Uretra adalah saluran bagi semen (cairan sperma atau mani) sekaligus
urin (air seni atau kencing). Bagian ujung dari uretra, yang tampak
pada glans penis disebut meatus. Urin melewati uretra apabila katup di
bagian bawah kandung kemih dibuka. Mani melewati uretra pada saat
ejakulasi. Semprotan pada ejakulasi tidak dikendalikan oleh uretra
tetapi oleh otot yang berada di sekeliling pangkal penis. Pada bagian
ventral dari batang penis terlihat raphe, segaris guratan dari belakang
glans penis menuju anus melewati scrotum. Raphe pada perempuan
berkembang menjadi lubang vagina.
Perkembangan, pertumbuhan dan ukuran PENIS
Penis berkembang pada saat penentuan kelamin di dalam rahim. Seperti ovarium (kandung telur), keduanya berkembang dari gonad, yang berkembang sebagai penebalan lapisan mesotel pada peritoneum. Peritoneum sendiri berkembang dari mesoderm. Perbedaan kelamin mulai tampak setelah embrio berusia tujuh minggu. Pada saat bayi lahir, penis telah berkembang baik. Pada beberapa gangguan perkembangan dapat terjadi penis yang tersembunyi atau terjadi hermafroditisme, yaitu kedua organ kelamin terbentuk semua. Pada pertumbuhan normal, penis dan kantung pelir mulai mengalami perkembangan pada saat pubertas (akil baligh dalam istilah keagamaan Islam). Hormon testosteron berperan dalam perkembangan ini. Proses inilah yang akan menentukan ukuran penis. Berdasarkan pengamatan terhadap ribuan contoh laki-laki berusia 17-18 tahun tidak ditemukan perbedaan rata-rata panjang penis antara usia 17 dan 19 tahun, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan penis berhenti pada sekitar usia 17 tahun atau bahkan lebih awal.
Penis berkembang pada saat penentuan kelamin di dalam rahim. Seperti ovarium (kandung telur), keduanya berkembang dari gonad, yang berkembang sebagai penebalan lapisan mesotel pada peritoneum. Peritoneum sendiri berkembang dari mesoderm. Perbedaan kelamin mulai tampak setelah embrio berusia tujuh minggu. Pada saat bayi lahir, penis telah berkembang baik. Pada beberapa gangguan perkembangan dapat terjadi penis yang tersembunyi atau terjadi hermafroditisme, yaitu kedua organ kelamin terbentuk semua. Pada pertumbuhan normal, penis dan kantung pelir mulai mengalami perkembangan pada saat pubertas (akil baligh dalam istilah keagamaan Islam). Hormon testosteron berperan dalam perkembangan ini. Proses inilah yang akan menentukan ukuran penis. Berdasarkan pengamatan terhadap ribuan contoh laki-laki berusia 17-18 tahun tidak ditemukan perbedaan rata-rata panjang penis antara usia 17 dan 19 tahun, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan penis berhenti pada sekitar usia 17 tahun atau bahkan lebih awal.