Bayi yang susah BAB merupakan
hal yang sudah biasa terjadi. Jika bayi Anda mengalami susah buang air
besar, itu disebabkan karena konstipasi atau sembelit pada bayi yaitu
suatu kondisi yang sering dialami dimana tinja bayi menjadi lebih keras
dari biasanya. Konstipasi pada bayi tentunya memiliki gejala-gejala
sehingga terjadi demikian.
Gejala-gejalanya yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Jika terdapat darah dibagian luar tinja dari bayi Andi, itu disebabkan karena adanya luka pada anusnya, itu terjadi karena gesekan keras dari tinja sehingga melukai permukaan anus pada bayi.
Berikut beberapa penyebab bayi susah BAB:
Faktor Susu
Bayi yang sering diberi susu formula akan mengalami susah BAB, itu disebabkan karena kandungan lemak dan protein yang terdapat pada susu formula tersebut. Belum lagi kandungan fosfor dan kalsium yang terlalu tinggi yang menyebabkan air pada tinja terserap ke dinding. Coba bandingkan dengan bayi diberi ASI ekslusif maka akan jarang sembelit, karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mudah dicerna. Didalam ASI terdapat beberapa bakteri yang baik yang dapat mengurangi protein yang susah untuk dicerna oleh bayi sehingga tinja yang dikeluarkan tidak susah dan mudah. Bayi yang hanya mengkonsumsi ASI dapat membuat bayi tidak dapat buang air sebesar bisa sampai 3-4 hari. Karena ASI diserap tubuh dengan baik, sehingga kotoran yang dikeluarkan sangat sedikit.
Sistem Pencernaan Belum Sempurna
Bayi yang sulit BAB kemungkinan juga disebabkan pada saat bayi mulai diberikan makanan pendamping, dan biasanya mulai dikenal disaat usia bayi sudah 4 bulan. Sehingga konsistensi tinja berubah menjadi lebih keras yang disebabkan karena sistem pencernaannya belum sempurna dan belum dapat mencerna makanan padat dengan baik.
Dehidrasi atau Kurang Cairan
Bayi yang mendapat ASI tidak akan dehidrasi karena dapat menyusu langsung dan mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya. Sementara pada bayi yang mendapatkan susu formula, susu yang didapat terbatas pada banyaknya jumlah susu yang berada di dalam botolnya. Bayi yang mulai mendapatkan makanan padat juga membutuhkan cairan lebih banyak terutama untuk mengolah makanan yang cukup keras seperti wortel. Bila Anda tidak menyeimbangkan makanan padat dan jumlah cairan yang masuk ke tubuhnya, maka hal ini dapat menyebabkan bayi konstipasi.
Berikut ini cara mengatasi bayi susah BAB:
Demikianlah tadi info mengenai bayi susah BAB, mudah-mudahan info yang diberikan sangat bermanfaat bagi yang membacanya. Baca juga info kesehatan lainnya mengenai cara melangsingkan badan.
Gejala-gejalanya yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Bayi akan sering menangis atau rewel yang disebabkan karena sulitnya BAB.
- Nyeri disekitar anus
- Perutnya kembung
- Muntah-muntah
- Perut bayi akan terasa keras jika diraba
- Tinja keras yang disertai dengan darah
- Berat badan tidak naik
Jika terdapat darah dibagian luar tinja dari bayi Andi, itu disebabkan karena adanya luka pada anusnya, itu terjadi karena gesekan keras dari tinja sehingga melukai permukaan anus pada bayi.
Berikut beberapa penyebab bayi susah BAB:
Faktor Susu
Bayi yang sering diberi susu formula akan mengalami susah BAB, itu disebabkan karena kandungan lemak dan protein yang terdapat pada susu formula tersebut. Belum lagi kandungan fosfor dan kalsium yang terlalu tinggi yang menyebabkan air pada tinja terserap ke dinding. Coba bandingkan dengan bayi diberi ASI ekslusif maka akan jarang sembelit, karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mudah dicerna. Didalam ASI terdapat beberapa bakteri yang baik yang dapat mengurangi protein yang susah untuk dicerna oleh bayi sehingga tinja yang dikeluarkan tidak susah dan mudah. Bayi yang hanya mengkonsumsi ASI dapat membuat bayi tidak dapat buang air sebesar bisa sampai 3-4 hari. Karena ASI diserap tubuh dengan baik, sehingga kotoran yang dikeluarkan sangat sedikit.
Sistem Pencernaan Belum Sempurna
Bayi yang sulit BAB kemungkinan juga disebabkan pada saat bayi mulai diberikan makanan pendamping, dan biasanya mulai dikenal disaat usia bayi sudah 4 bulan. Sehingga konsistensi tinja berubah menjadi lebih keras yang disebabkan karena sistem pencernaannya belum sempurna dan belum dapat mencerna makanan padat dengan baik.
Dehidrasi atau Kurang Cairan
Bayi yang mendapat ASI tidak akan dehidrasi karena dapat menyusu langsung dan mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya. Sementara pada bayi yang mendapatkan susu formula, susu yang didapat terbatas pada banyaknya jumlah susu yang berada di dalam botolnya. Bayi yang mulai mendapatkan makanan padat juga membutuhkan cairan lebih banyak terutama untuk mengolah makanan yang cukup keras seperti wortel. Bila Anda tidak menyeimbangkan makanan padat dan jumlah cairan yang masuk ke tubuhnya, maka hal ini dapat menyebabkan bayi konstipasi.
Berikut ini cara mengatasi bayi susah BAB:
- Jika Anda menggunakan susu formula untuk bayi Anda, maka yang harus diperhatikan adalah takaran pengecerannya sehingga didapatkan konsistensi yang tepat dan tidak terlalu kental. Kalau bisa, mintalah saran dari dokter mengenai susu yang tepat pada bayi Anda
- Oleskan pada anus bayi dengan minyak bayi
- Pijat perut bayi dengan lembut mulai dari pusar ke arah luar dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Gunakan krim atau minyak pijat bayi untuk memudahkan Anda saat memijat bayi.
- Baringkan bayi Anda dalam keadaan telentang dan lakukan gerakan kakinya dengan gerakan mengayuh sepeda di udara. Hal ini dapat membuat otot-otot perut bayi bergerak dan memberikan tekanan lembut di usus besar sehingga memudahkan bayi untuk BAB.
- Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buahnya setiap hari, bisa diberikan dalam bentuk puree atau jus. Buah yang baik untuk pencernaan si kecil adalah pepaya matang dan agar-agar yang dapat membantu melunakkan tinja sehingga memperlancar BAB. Buah yang sebaiknya dihindari untuk sementara waktu adalah pisang karena dapat memperkeras tinja.
Demikianlah tadi info mengenai bayi susah BAB, mudah-mudahan info yang diberikan sangat bermanfaat bagi yang membacanya. Baca juga info kesehatan lainnya mengenai cara melangsingkan badan.