Fakta-fakta itu dikeluarkan Biro Pusat Statistik Israel menjelang hari raya Tu B''Av (mirip hari Valentine yang jatuh pada 3 Agustus 2012) tentang perubahan demografi di Israel. Biro Pusat mengindikasikan peningkatan drastis jumlah jomblo dalam 40 tahun terakhir. Sebanyak 65 persen laki-laki berusia 25-29 adalah jomblo dibandingkan pada 1970 di mana angkanya hanya 28 persen. Sedangkan pada perempuan, jumlah jomblo meningkat dari 13 persen pada 1970 menjadi 46 persen pada saat ini.
Statistik menunjukan pada 2010, sebanyak 47.855 pasangan melangsungkan pernikahan melalui otoritas hukum setempat. Dari jumlah itu, sebanyak 35.588 adalah pasangan Yahudi, 10.220 adalah pasangan Arab, 782 adalah pasangan Kristen, dan 894 adalah pasangan Druze.
Pada 2010, rata-rata usia menikah pada laki-laki adalah 27,6 tahun dan pada perempuan adalah 24,8 tahun. Pada 1970, rata-rata usia menikah pada perempuan adalah 21,7 tahun. Rata-rata perbedaan umur pada pasangan Yahudi adalah 2,1 tahun, sedangkan pada pasangan beragama lain, yaitu lima tahun.
Statistik juga mencatat Tel Aviv menjadi kota dengan jumlah jomblo tertinggi di Israel, yaitu 83 persen pada laki-laki dan 71 persen pada perempuan. Di Haifa, jumlah jomblo adalah 74 persen pada laki-laki dan 55 persen pada perempuan. Sedangkan di Yerussalem, jumlah jomblo pada laki-laki adalah 50 persen dan 38 persen pada perempuan.
Secara umum dikatakan data-data tersebut menunjukan bahwa kebanyakan responden yang menikah berkata bahagia dengan hidup mereka, lebih tinggi ketimbang para jomblo maupun responden yang bercerai. Sebanyak 41 persen responden menikah mengklaim bahagia dibandingkan responden yang bercerai dengan angka 19 persen.