Saat sedang bergairah, biasanya para pria akan merasa cuek dengan keadaan pasangannya. Tapi hal itu tidak berarti kalau mereka betul-betul tidak peduli. Ada beberapa hal yang bisa membuat pria merasa jijik saat bercinta. Hal itupun akan membunuh gairahnya seketika.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa buat pria jijik saat bercinta:
Kata-Kata yang Terlalu ErotisSalah satu hal yang sangat disukai pria adalah ketika istrinya mengucapkan kata-kata nakal dan sensual saat bercinta. Bahkan sebuah hasil survey menemukan bahwa para pria menjadi lebih terangsang dan menganggapnya sebagai suatu hal yang diperlukan ketika bercinta. Tapi sebaiknya Anda tetap menjaga agar obrolan tetap halus dan sensual namun mengandung unsur erotis, bukannya mengungkapkan hal-hal tentang aktivitas seks dan alat kelamin secara frontal.Merasa Rendah DiriSeringkali seorang wanita merasa tidak percaya diri ketika bercinta sehingga dia tidak bersuara dan memberikan respon terhadap stimulasiseks yang diberikan suami. Hal inipun akan membuat suami merasa tidak nyaman saat bercinta. Karena perasaan rendah diri menandakan kalau sebenarnya tidak tahu dan memahami hal yang Anda inginkan saat bercinta. Jadi tidak ada salahnya jika sesekali Anda yang mendominasi permainan saat berhubungan seks.Berciuman Setelah Oral SeksBagi beberapa orang pria, langsung berciuman saat dia baru saja memberikan Anda oral seks mungkin bukan masalah. Namun beberapa pria lainnya menganggap hal tersebut menjijiknnya. Bagi mereka, cairan dari vagina dan air liur adalah hal yang berbeda serta bukan sesuatu yang seksi dan sensual.Cairan Keputihan yang Terlalu BanyakMasalah keputihan yang cukup parah seringkali membuat suami merasa jijik karena menimbulkan bau amis atau bau tidak sedap. Keputihan ini terjadi karena vagina yang tidak bersih atau terkena infeksi jamur. Oleh karena itu, pastikan kalau Anda menjaga kebersihan vagina dengan membasuhnya setiap kali buang air kecil dan mengganti pakaian dalam dua kali dalam sehari. Jika keputihan sudah sangat parah, sebaiknya Anda segera memeriksakannya pada ginekolog atau dokter kelamin.
