Kami
akan membahas hal ini dari segi agama Islam (Al-Quran &
Aborsi) serta agama Kristen (Alkitab & Aborsi) untuk
menggambarkan pemahaman
lebih lanjut mengenai aborsi dan agama. Pertama-tama kami akan
membahasnya dari segi agama Islam dan kemudian dari segi agama
Kristen.
Al-Quran & Aborsi
Umat
Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang paling utama
bagi kehidupan manusia. Allah berfirman: “Kami menurunkan Al-Quran
kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS 16:89) Jadi,
jelaslah bahwa ayat-ayat yang terkandung didalam Al-Quran
mengajarkan semua umat tentang hukum yang mengendalikan
perbuatan manusia.
Tidak
ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi
boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali
ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat
mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman bagi
orang-orang yang membunuh sesama
manusia adalah sangat mengerikan.
Pertama:
Manusia - berapapun
kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Kedua:
Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua
orang.
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam
dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang
cukup atau takut akan kekurangan uang.
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Keempat:
Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap
perintah Allah.
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Kelima:
Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.
Keenam:
Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau
kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana
Allah.
Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Ketujuh:
Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam
kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung
tinggi
kehidupan.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW – seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.” Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW – seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.” Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
Alkitab & Aborsi
Semua umat Kristiani bisa membaca
kembali Kitab Sucinya untuk mengerti dengan jelas, betapa Tuhan
sangat tidak berkenan atas pembunuhan seperti yang dilakukan
dalam tindakan aborsi.
Pertama : Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa.
Kej 16:11 dan Kej 25:21-26 ~ Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. ~ Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; Tuhan mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan. Firman Tuhan kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Pertama : Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa.
Kej 16:11 dan Kej 25:21-26 ~ Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. ~ Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; Tuhan mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan. Firman Tuhan kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Hos 12:2-3
dan Rom 9:10-13~ Efraim menjaga angin, dan
mengejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta dan
pemusnahan; mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan
membawa minyak kepada Mesir.
Tuhan mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan
menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi
balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya. ~ Tetapi
bukan hanya itu saja. Lebih
terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu
dari Ishak, bapa leluhur kita.
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum
melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah
tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan,
tetapi berdasarkan panggilanNya – dikatakan kepada Ribka:
“Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda.” Seperti
ada tertulis: “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”
Kel 21-22
~ pada Bab 21 dan 22 dibahas Tentang hak budak Ibrani (Kel
21:1-11); Peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia (Kel
21: 12-36) ; Peraturan tentang jaminan harta sesama manusia (Kel
22:1-17); Peraturan tentang dosa yang keji (Kel 22:18-20);
Peraturan tentang orang-orang yang tidak mampu (Kel 22:21-27);
dan Berbagai-bagai peraturan (Kel 22:28-31)
Yer 1:5 ~ “Sebelum Aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau,
dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan
engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa.”
Yes 7:14 ~ Sebab itu Tuhan
sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia
Imanuel.
Yes 44:2,24 ~ Beginilah firman
Tuhan yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari
kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hambaKu
Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih! ….Beginilah
firman Tuhan, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari
kandungan; “Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang
seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi –
siapakah yang mendampingi Aku? -
Yes 46:3 ~ “Dengarkanlah Aku,
hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal
dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari
kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim….”
Yes 49:1-2 ~ Dengarkanlah aku,
hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh!
Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah
menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan
membuat aku berlindung dalam naungan tanganNya.
Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan
menyembunyikan aku dalam tabung panahNya.
Yes 53:6 ~ Kita sekalian sesat
seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,
tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Ayb 3:11-16 ~ Mengapa aku tidak
mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari
kandungan? Mengapa
pangkuan menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat
menyusu? Jikalau
tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan
mendapat istirahat bersama-sama raja-raja dan
penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan
bagi dirinya, atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai
emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang
disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang
membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan
hendak membinasakan aku? Ingatlah,
bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau
hendak menjadikan aku debu kembali?
Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu,
dan mengentalkan aku seperti keju?
Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta
menjalin aku dengan tulang dan urat.
Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan
pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang
membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga?
Bukankah satu juga yang membentukkami dalam rahim?
Mzm 22:9-10 ~ “Ia menyerah
kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang
melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?”
Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau
yang membuat aku aman pada dada ibuku.
Mzm 139:13-16 ~ Sebab Engkaulah
yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan
ibuku. Aku
bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku
dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah; mataMu melihat selagi aku
bakal anak; dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang
akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Pkh 5:15 dan Pkh 11:5 ~ Inipun
kemalangan yang menyedihkan.
Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi.
Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah
berlelah-lelah menjaring angin?
~ Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan
tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung,
demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang
melakukan segala sesuatu.
Luk 1:13-15 ~ Tetapi malaikat
itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab
doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan
seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia
Yohanes. Engkau
akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan
bersukacita atas kelahirannya itu.
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan
minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh
Kudus mulai dari rahim ibunya;
Luk 1:39-44 ~ mengisahkan
kunjungan Maria kepada Elisabet, ibu Yohanes.
Mzm
51:5 ~ Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku
senantiasa bergumul dengan dosaku.
Luk
1:35-36 ~
Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan
kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak
yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah
bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Mat
1:18-20 ~ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:
Pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
istri. Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau
mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud
menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat
Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf , anak
Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu,
sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh
Kudus….”
Hak 13:3-7 ~ Dan Malaikat Tuhan
menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya
demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau
akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, janganminum anggur
atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.
Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari
kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan
dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan
orang Filistin.”
Ef 1:4 ~ …yang telah
menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita
dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan
Bapa kita.
Mat 25:34 ~ Dan Raja itu akan
berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu
yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah
disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Why 13:8 ~ Dan semua orang yang
diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang
namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab
kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Why 17:8 ~ Adapun binatang yang
telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul
dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan.
Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak
tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan
heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada,
namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Kedua : Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel
21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari
mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung,
sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan
yang membawa maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang
dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus
membayarnya menurut putusan hakim.
Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang
membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa,
mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki
ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti
bengkak.
Ketiga : Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang
lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi, siapakah yang
berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia
dilahirkan buta?"” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan
juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dia…”
Kis
17:25-29 ~ … dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia,
seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan
hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan
umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah
menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman
mereka supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan
menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada,
seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu:
Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak
boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak
atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Mzm 94:9 ~ Dia yang menanamkan
telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata,
masakah tidak memandang?
Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang,
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Im 19:14 ~ Janganlah kau kutuki
orang tuli dan did depan orang buta janganlah kau taruh batu
sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.
Yes 45:9-12 ~ Celakalah orang
yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling
periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang
kaubuat?” atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya
tangan!” Celakalah
orang yang berkata kepada ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?”
dan kepada ibunya: “Apakah yang kaulahirkan?”
Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus, Allah dan
Pembentuk Israel; “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepadaKu
mengenai anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu mengenai
yang dibuat tanganKu? Akulah
yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya;
tanganKulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi
perintah kepada seluruh tentaranya.
Keempat : Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan Tuhan.
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Kej
50:20 ~ Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap
aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan
maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni
memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Rom
8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.
Kelima: Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya.
Yeh 16:20-21 ~ Bahkan, engkau
mengambil anak-anakmu lelaki dan perempuan yang engkau lahirkan
bagiKu dan mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan
mereka. Apakah
persundalanmu ini masih perkara enteng bahwa engkau menyembelih
anak-anakKu dan menyerahkanNya kepada mereka dengan
mempersembahkannya sebagai korban dalam api?
Yer 32:35 ~ Mereka mendirikan
bukit-bukit pengorbanan untuk Baaldi Lembah Ben-Hinom, untuk
mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka
kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku tidak
pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu
tidak pernah timbul dalam hatiKu, yakni hal melakukan kejijikan
ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa.
Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga
memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani,
seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
“Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin,
kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak
laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan,
bolehlah ia hidup.” Tetapi
bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti
yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan
bayi-bayi itu hidup.
Mzm 106:37-42 ~ Mereka
mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan
mereka kepada roh-roh jahat, dan menumpahkan darah orang yang
tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan
mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan,
sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah.
Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan,
dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka.
Maka menyalalah murka Tuhan terhadap umatNya, dan Ia
jijik kepada milikNya sendiir.
DiserahkanNyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga
orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka.
Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah
kuasanya.
II Raj 16:3; 17:17 dan 21:6
~ .. tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan
dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai
dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan
dari depan orang Israel. ~
Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban
dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri
dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga mereka
menimbulkan sakit hatiNya. ~ Bahkan ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api,
melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah
dan para pemanggil roh peramal.
Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan, sehingga ia
menimbulkan sakit hatiNya.
Ul 12:31 dan 18:10-13 ~
Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab
segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya,
itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan
anak-anaknya lelaku dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka
dengan api bagi allah mereka.
~ Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang
mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai
korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang
peramal, seorang penelaah, seorang penyihir. Seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah
atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada
orang-orang mati. Sebab
setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi
Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu.
Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan
Tuhan, Allahmu.
Im 18:21, 24 dan 30 ~
“Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk
dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar
kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. ~ Janganlah kamu
menajiskan dirimu dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan
Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
~ Dengan demikian kami harus tetap berpegang pada
kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari
kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan
janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah
Tuhan, Allahmu.”
Keenam : Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya.
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.” Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata:” Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”