Tips
Kesehatan, Jakarta - Terlepas dari sikap kita masing-masing terhadap
onani dan alasan yang mendasarinya, tentunya kita setuju bahwa “segala
sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”. Nah, Jika di antara kita ada
yang rajin beronani ria dan ingin mengendalikannya (dengan alasan
apapun), berikut ini ada sejumlah hal yang bisa dilirik sebagai
langkah-langkah untuk mengurangi (kalau bisa, menghilangkan) kebiasaan
onani.
Tertarik? Coba kita lihat : Niat, tujuan, target dan strategi serta waktu evaluasi kemajuan mesti ditetapkan sejak awal. Juga, siapkan hadiah dan hukuman sebagai imbalan. Contohnya, sewalah film kesukaan. Jika berhasil memenuhi target, tontonlah; Jika gagal, kembalikan saja; Punya diary? Nggak ada salahnya untuk melihat catatan kegiatan “O” itu, misalnya berapa kali sehari / seminggu, pada jam berapa saja dilakukan, kejadian apa yang mengiringinya, dimana dan pada suasana apa saja onani dilakukan.
Ngapain pakai lihat catatan segala? Untuk bikin kalender pencapaian target, tentunya; Susunlah sebuah daftar berjudul “Aktivitas yang Kusukai”. Kemudian tuliskan “Onani” (dan aktivitas lain yang berkaitan dengan seks) pada nomor satu, kemudian aktivitas nomor dua, tiga, dan seterusnya. Syaratnya, haruslah aktivitas yang bisa kita lakukan, menyenangkan, dan positif; Biasanya onani dilakukan di pagi hari dan menjelang tidur pada malam hari. Nah, silakan beronani kecuali di waktu-waktu tersebut; Jika langkah 4) berhasil, coba langkah selanjutnya: Biasanya onani dilakukan pada saat kita menghadapi suatu masalah, dan kita butuh “rekreasi” sejenak untuk melupakannya.
Nah, pilihlah sebuah aktivitas dari daftar untuk dilakukan pada saat kita ingin beronani saat menghadapi masalah; Onani juga sering dilakukan pada saat tidak ada orang di sekitar kita untuk diajak komunikasi. Nah, usahakan untuk selalu berada di tengah-tengah orang lain; Onani juga biasanya dilakukan setelah melihat sesuatu yang syuuur. Nah, kurangi konsumsi menu “sjurasic” itu kalau memang pingin mengurangi onani. Cara lain, pakailah karet gelang di tangan. Jika lewat sebuah “pemandangan yang indah”, kita bisa menjepret lengan kita untuk mengalihkan perhatian; Onani juga menjadi pilihan pada waktu tidak bisa tidur atau terjaga di tengah waktu tidur.
Nah, kita bisa pilih: Berusaha kembali tidur atau tetap bangun. Jika pingin tidur lagi, pilih aktivitas yang menimbulkan kantuk. Jika ingin tetap terjaga, lakukan aktivitas yang disukai dan menuntut konsentrasi (misalnya, main game) atau lebih baik mandi keramas. Bagi yang muslim bisa dilanjutkan dengan shalat tahajud; Olahraga bisa meningkatkan vitalitas, sehingga dorongan seksual juga meningkat. Tapi, olahraga juga menghabiskan tenaga yang sedianya digunakan untuk onani. Jadi, tetaplah berolahraga dan hindarilah hal-hal yang mendorong untuk onani; Onani sering jadi kelanjutan dari ngelamun jorok.
Nah, selain teknik karet gelang di atas, selalu sibukkan dirimu dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Misalnya, jika PR untuk hari ini sudah dikerjakan, lanjutkan dengan PR untuk besok, atau koreksi lagi untuk meningkatkan kualitas PR-mu; Cobalah untuk menantang dorongan onani. Jika biasanya kita “menyerah” setelah 1 minggu, lain kali coba untuk durasi dua minggu. Ada beberapa “senjata” yang bisa kita gunakan untuk melawan dorongan onani, misalnya meditasi, doa, wacana diri, dll; Setelah periode waktu tertentu (misalnya satu bulan), evaluasi keberhasilan program. Temukan dan perbaiki kegagalan program.