Sakit nyeri itu
timbul pada saat pasangan melakukan penetrasi ke dalam vagina Anda. Rasa
itu terkadang teramat sakit pada vagina anda, sehingga hubungan seks
yang seharusnya bisa Anda nikmati, justru mengganggu. Alih-alih
tersenyum puas pun hati menggembung isyarat bahagia, justru ketakutan
untuk kembali bercinta dengan pasangan menyelimuti pikiran.
Beberapa perempuan pernah mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit nyeri ini saat melakukan hubungan intim. Rasa sakit ketika berhubungan intim pada wanita dalam istilah kedokteran dikenal dengan dispareunia. Rasa sakit / nyeri ini bisa di bagian luar dari vagina, di bagian dalam vagina, atau bisa pula jauh di dalam daerah perut ataupun panggul. Rasa sakit ini timbul bisa saja pada saat berhubungan, saat di pertengahan, ketika orgasme, ataupun ketika selesai berhubungan.
Penyebab dari dispareunia bisa disebabkan banyak faktor, misalkan secara fisik. Dispereunia yang disebabkan oleh faktor fisik kecenderungannya akibat infeksi dari penyakit kelamin, seperti herpes ataupun penyakit lain yang menyerang vagina, leher rahim, ataupun tuba falopi.
Hal lainnya kemungkinan terjadi jika anda sedang menjalani pengobatan atau peradiasian untuk menyembuhkan suatu penyakit, bisa juga mengakibatkan nyeri pada waktu berhubungan badan. Setelah beberapa waktu anda melahirkan karena dilakukan penyayatan pada mulut bibir kemaluan untuk mempermudah kehaliran, bisa menyebabkan dispareunia.
Nyeri atau sakit bersenggama ( saat penetrasi ) bisa juga karena anda menderita endometriosis. Yaitu adanya suatu jaringan endometrium di luar rahim, misalnya disaluran telur, indung telur, diantara dinding belakang rahim dan anus. Kerena robeknya selaput dara atau selaput dara tipis, bisa juga mengakibatkan nyeri saat berhubungan.
Selain itu, jika terjadi luka disaluran kencing. Lalu karena reaksi alergi pada diaprama, kondom, ataupun tidak terlalu bagus pelumas pada kondom dan juga bisa dikarenakan faktor menopause. Penurunan kadar esktrogen yang mempengaruhi jumlah cairan di vagina.
Sementara faktor lainnya ialah Psikis. Faktor ini lebih banyak disebabkan oleh trauma yang dialami sehingga membekas dalam ingatan, seperti misalnya kasus pemerkosaan. Selain itu juga karena adanya rasa takut hamil, karena memang belum mengharapkan anak dalam keluarga. Faktor pemanasan (foreplay) yang kurang lama dan maksimal juga dapat menyebabkan despareunia. Pemilihan posisi pada waktu bercinta juga banyak pengaruhnya.
Beberapa perempuan pernah mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit nyeri ini saat melakukan hubungan intim. Rasa sakit ketika berhubungan intim pada wanita dalam istilah kedokteran dikenal dengan dispareunia. Rasa sakit / nyeri ini bisa di bagian luar dari vagina, di bagian dalam vagina, atau bisa pula jauh di dalam daerah perut ataupun panggul. Rasa sakit ini timbul bisa saja pada saat berhubungan, saat di pertengahan, ketika orgasme, ataupun ketika selesai berhubungan.
Penyebab dari dispareunia bisa disebabkan banyak faktor, misalkan secara fisik. Dispereunia yang disebabkan oleh faktor fisik kecenderungannya akibat infeksi dari penyakit kelamin, seperti herpes ataupun penyakit lain yang menyerang vagina, leher rahim, ataupun tuba falopi.
Hal lainnya kemungkinan terjadi jika anda sedang menjalani pengobatan atau peradiasian untuk menyembuhkan suatu penyakit, bisa juga mengakibatkan nyeri pada waktu berhubungan badan. Setelah beberapa waktu anda melahirkan karena dilakukan penyayatan pada mulut bibir kemaluan untuk mempermudah kehaliran, bisa menyebabkan dispareunia.
Nyeri atau sakit bersenggama ( saat penetrasi ) bisa juga karena anda menderita endometriosis. Yaitu adanya suatu jaringan endometrium di luar rahim, misalnya disaluran telur, indung telur, diantara dinding belakang rahim dan anus. Kerena robeknya selaput dara atau selaput dara tipis, bisa juga mengakibatkan nyeri saat berhubungan.
Selain itu, jika terjadi luka disaluran kencing. Lalu karena reaksi alergi pada diaprama, kondom, ataupun tidak terlalu bagus pelumas pada kondom dan juga bisa dikarenakan faktor menopause. Penurunan kadar esktrogen yang mempengaruhi jumlah cairan di vagina.
Sementara faktor lainnya ialah Psikis. Faktor ini lebih banyak disebabkan oleh trauma yang dialami sehingga membekas dalam ingatan, seperti misalnya kasus pemerkosaan. Selain itu juga karena adanya rasa takut hamil, karena memang belum mengharapkan anak dalam keluarga. Faktor pemanasan (foreplay) yang kurang lama dan maksimal juga dapat menyebabkan despareunia. Pemilihan posisi pada waktu bercinta juga banyak pengaruhnya.