Buah
hati adalah salah satu anugerah yang paling berharga yang hadir dalam
kehidupan rumah tangga seseorang. Kelahirannya selalu menjadi momen yang
ditunggu-tunggu tidak hanya oleh calon orangtua saja, tetapi juga
seluruh keluarga besar dari si jabang bayi tersebut. Semenjak dari
kelahiran sang buah hati, orangtua akan memiliki tanggungjawab yang
harus dipikul untuk merawat, membesarkan dan mendidik anak itu sampai ia
dewasa nanti.
Bagi
sebagian orangtua, terutama pasangan yang baru saja menikah,
tanggungjawab untuk merawat dan membesarkan anak bukanlah sesuatu yang
mudah. Pekerjaan ini memiliki tantangan yang besar dan bisa membuat
stress, apalagi pada masa-masa awal setelah melahirkan. Mereka harus
menghadapi suatu rutinitas yang baru dan jika tidak ditangani dengan
benar, mengasuh bayi akan menjadi rutinitas yang membuat stress terutama
bagi ibu. Seperti yang kita semua ketahui, tugas utama seorang ibu
adalah mengasuh dan membesarkan anak, terlepas perannya sebagai wanita
karir atau ibu rumah tangga. Dua-duanya tetap memiliki tanggung jawab
yang sama, yaitu mengasuh anak. Tetapi, tanggungjawab yang harus
dihadapi oleh wanita karir lebih besar dibandingkan dengan ibu rumah
tangga karena mereka masih harus membagi waktu untuk anak-anak dengan
pekerjaan mereka. Jika anda adalah salah satu wanita yang memiliki
kesulitan untuk mengasuh anak-anak anda, berikut adalah beberapa tips
tentang bagaimana mengasuh bayi dengan cara yang benar supaya anda tidak
merasa stress.
Kunci
penting suksesnya mengasuh anak adalah dengan membagi peran dan tugas
anda dengan suami. Memang tugas utama seorang ibu adalah mengasuh anak,
namun ini bukan berarti anda harus benar-benar menghilangkan
keterlibatan sang ayah dalam mengasuhnya. Anda dapat berdiskusi dengan
suami anda tentang pembagian tugas mengasuh bayi, supaya anda dan suami
tidak sama-sama merasa kelelahan. Selain membantu mengurangi stress pada
ibu, cara seperti ini juga akan berguna untuk membangun koneksi antara
sang ayah dengan buah hati anda.
Pada masa awal setelah dilahirkan, bayi akan menjadi sangat rewel dan sering terjaga di malam hari. Anda perlu memberinya ASI
dua jam sekali atau sekedar mengganti popoknya yang basah. Hal ini
tentu saja akan menguras tenaga anda dan anda tidak bisa memiliki waktu
yang cukup untuk beristirahat. Solusinya adalah dengan membagi jam kerja
anda dengan suami. Jam kerja yang dimaksud disini adalah waktu dimana
anda dan suami harus melakukan tugas-tugas mengasuh bayi seperti memberi
ASI, mengganti popok atau menggendongnya. Misalnya, anda berdua
bersepakat untuk membagi waktu kerja anda di siang hari dan suami di
malam hari. Untuk pemberian ASI, anda dapat memompanya terlebih dahulu
sebelum anda tidur dan simpanlah ASI ke dalam kulkas.
Pembagian
waktu ini harus fleksibel, supaya suami anda tidak merasa kelelahan dan
tidak dapat bekerja dengan maksimal. Ketika pekerjaan suami anda
menumpuk di kantor, anda bisa menggantikan jadwal mengasuh bayi suami
anda. Sebagai gantinya, suami anda akan membantu anda untuk merawat bayi
seharian pada akhir minggu. Semuanya tergantung pada bagaimana anda
berdua mendiskusikan hal ini dengan pengertian satu sama lain.