Ejakulasi dini merupakan gangguan
seksual yang umumnya diderita pria. Tapi sebuah penelitian terbaru
menemukan, kalau ejakulasi dini juga mungkin terjadi pada wanita.
Benarkah?
Sangat
sedikitnya pembahasan mengenai ejakulasi dini pada wanita, membuat para
peneliti di Portugal tertarik mencari tahu apakah masalah seksual
tersebut bisa dialami kaum hawa. Sebelumnya pada 2005, University of
Chicago pernah meneliti hal yang sama dan hasilnya ditemukan hampir 10%
wanita merasakan orgasme terlalu cepat --sebelum mereka menginginkannya.
Berbekal
hasil penelitian tersebut, para ilmuwan kemudian meneliti 510 responden
wanita. Para responden berusia antara 18-45 tahun, mulai dari tingkat
pendidikan rendah hingga tinggi. Mereka lalu diminta menjawab kuesioner
yang berfokus pada pertanyaan seputar orgasme yang prematur, kemampuan
mengontrol orgasme, masalah hubungan asmara dan stres seputar masalah
orgasme.
Hasilnya,
sebanyak 17% responden mengaku, ejakulasi dini kerap terjadi bahkan
hampir setiap kali mereka bercinta, seperti dilansir Your Tango.
Sementara hampir 14% wanita mengeluhkan tentang kemampuan mereka yang
kurang bisa mengontrol orgasme.
Meski
begitu, persentase wanita yang jarang atau sesekali mengalami orgasme
terlalu cepat cukup banyak, yaitu sebanyak 41%. Sedangkan 44% responden
mengaku tidak bisa mengontrol kapan mereka harus orgasme.
Menurut
psikolog John M. Grohol, dari hasil tersebut bisa disimpulkan,
ejakulasi dini juga bisa terjadi pada wanita walaupun kasusnya tidak
sebanyak yang dialami pria. Sebagian wanita menganggap masalah ini harus
ditangani secara serius, namun tak sedikit dari mereka yang menganggap
hal itu bukanlah masalah dalam kehidupan seksual.
Beberapa
responden menilai, ejakulasi dini terjadi justru karena mereka terlalu
bersemangat dan gembira saat bercinta karena sudah lama tak bermesraan
atau melakukan hubungan seks dengan suami. Dengn kata lain, bagi
sebagian besar wanita, orgasme prematur bukanlah sesuatu yang
mengganggu, seperti pada pria.
Sementara
untuk sebagian kecil, ejakulasi dini menjadi masalah yang sangat
serius. Sayangnya, belum ditemukan pengobatan khusus untuk mengatasi
masalah tersebut.