Sudah lama diketahui bahwa perawatan dan terapi kanker seringkali mengganggu kesuburan dan organ reproduksi wanita. Kebanyakan wanita yang selamat dari kanker kemudian tak bisa memiliki anak. Namun perawatan terbaru akan mengubah semuanya.
Prosedur perawatan ini adalah dengan mengangkat ovarium atau indung telur dan membekukannya sementara pasien akan menjalani kemoterapi dan perawatan radiasi.
Sejauh ini 20 bayi telah lahir karena prosedur 'penyelamatan' ovarium yang dilakukan penderita kanker tersebut.
"Ovarian cryopreservation adalah prosedur yang dilakukan pada wanita ketika mereka akan menjalani perawatan atau terapi yang membahayakan kesuburan dan organ reproduksi mereka. Kami mengambil indung telur menggunakan proses khusus dan membekukan jaringannya untuk menyelamatkan ovarium dan menggunakannya di masa depan," jelas Dr Nancy Synderman.
Perawatan ini dilakukan dengan mengambil satu indung telur dan mengembalikannya melalui transplantasi ketika perawatan selesai. Ketika jaringan indung telur telah dikembalikan, indung telur akan memberikan telur matang pada indung telur yang masih sehat.
Prosedur ini memakan waktu 40 menit dan bisa memakan biaya sebesar USD 6.000 - USD 10.000 (sekitar Rp 57, 6 juta - Rp 96,1 juta), seperti dilansir oleh NBC News (23/10).
Sebelumnya, peneliti telah mengembangkan perawatan 'pembekuan ovarium' untuk menyelamatkan kesuburan pasien kanker. Namun dalam prosesnya, pembekuan ini tak bisa dilakukan pada pasien yang telah terkena kanker parah karena akan memicu tumbuhnya lebih banyak sel tumor dan kanker.
Dibanding prosedur lama tersebut, perawatan baru ini tentu lebih maju dan mudah dilakukan, serta memberikan lebih banyak harapan. Namun, hingga saat ini masih belum diketahui seberapa besar risiko yang mungkin terjadi.