Sebuah metode revolusioner untuk mendeteksi masa subur wanita telah ditemukan, yaitu dengan menggunakan ludah, bukan urine seperti yang biasanya dilakukan.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail (22/10), alat tes masa subur tersebut pertama kali diluncurkan di Inggris. Bentuknya seperti lipstik dan dilaporkan mampu mengukur estrogen dan kadar garam pada ludah wanita yang mengalami ovulasi.
Pabrik pembuat alat tes tersebut juga mengklaim bahwa produknya 98 persen akurat dalam mendeteksi masa subur. Dengan dibanderol harga 40 pound sterling (sekitar Rp 600.000), wanita pun tidak perlu susah payah buang air jika ingin mengetahui status kesuburannya.
Teknologi yang digunakan oleh alat tersebut sebenarnya dikembangkan oleh peneliti dari University of Turin, Italia. Mereka menyatakan kalau wanita subur akan membuat estrogen pada ludah keringnya membentuk pola daun pakis yang ada di balik mikroskop.
Cara penggunaannya pun cukup mudah. Seorang wanita bisa meludah atau menjilat lensa mikroskop sebelum mengembalikannya ke alat tes masa subur. Setelah 10-15 menit, hasilnya bisa diintip dengan cara menekan tombol lampu.
Jika lensa menunjukkan titik-titik saja, maka wanita tersebut tidak sedang dalam masa ovulasi. Namun kalau ada daun pakis yang muncul di lensa, tandanya wanita itu akan mengalami masa ovulasi dua atau tiga hari berikutnya.
"Satu hal yang kurang dipahami banyak orang adalah masa subur yang dialami wanita," terang Lyn McGoohan, juru bicara perusahaan alat tes masa subur Maybe Baby.
Sayangnya, beberapa ahli kesuburan memperingatkan kalau alat tes melalui ludah tersebut terancam tidak akurat. Meskipun demikian, tester terbaru Maybe Baby berencana disebar di apotek Lloyds Pharmacy di seluruh Inggris mulai November mendatang. Untuk saat ini, alat tes masa subur Maybe Baby bisa dibeli di rowlandspharmacy.co.uk.