Hipertensi dalam kehamilan memiliki beberapa pembagian dan ada pula beberapa faktor resiko
Faktor resiko yang bisa berpengaruh pada Kehamilan dengan Hipertensi / pre-eklampsia / eklampsia, berdasar beberapa penelitian :
Usia
Insidens tinggi pada kehamilan awal pada usia muda, meningkat pada
kehamilan awal pada usia tua. Pada wanita hamil berusia kurang dari 25
tahun insidens > 3 kali lipat
Pada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun, dapat terjadi hipertensi laten
Paritas
- angka kejadian tinggi pada kehamilan pertama daripada kehamilan kedua,dst. muda maupun tua
- primigravida tua risiko lebih tinggi untuk pre-eklampsia berat
Faktor keturunan
Jika ada riwayat pre-eklampsia/eklampsia pada ibu/nenek penderita, faktor risiko meningkat sampai + 25%
atu sifat resesif (recessive trait), yang ditentukan genotip ibu dan janin
Diet / gizi
Tidak ada hubungan bermakna antara menu / pola diet tertentu (WHO).
tetapi pada Penelitian lain : kekurangan kalsium berhubungan dengan
angka kejadian yang tinggi. Angka kejadian juga lebih tinggi pada ibu
hamil yang obesitas/gemuk / overweight
Iklim / musim
Di daerah tropis insidens lebih tinggi
Tingkah laku / sosioekonomi
Kebiasaan merokok : insidens pada ibu perokok lebih rendah, namun
merokok selama hamil memiliki risiko kematian janin dan pertumbuhan
janin terhambat yang jauh lebih tinggi.
Aktifitas fisik selama hamil : istirahat baring yang cukup selama hamil
mengurangi kemungkinan / insidens hipertensi dalam kehamilan.
Hiperplasentosis
Proteinuria dan hipertensi gravidarum lebih tinggi pada kehamilan kembar,
Diabetes mellitus : angka kejadian yang ada kemungkinan patofisiologinya
bukan pre-eklampsia murni, melainkan disertai kelainan ginjal /
vaskular primer akibat diabetesnya.
Mola hidatidosa : diduga degenerasi trofoblas berlebihan berperan
menyebabkan pre-eklampsia. Pada kasus mola, hipertensi dan proteinuria
terjadi lebih dini / pada usia kehamilan muda, dan ternyata hasil
pemeriksaan patologi ginjal juga sesuai dengan pada pre-eklampsia.
secara definisi, Hipertensi ialah : tekanan
darah sistolik dan diastole lebih dari 140/90 mmHg. dan kondisi ini
sering terdeteksi pada saat kontrol rutin, jadi lakukan kontrol rutin
dengan teratur ya