Menurut data hasil survey KPAI,
sebanyak 32 persen remaja usia 14-18 tahun di Jakarta, Surabaya, dan
Bandung pernah berhubungan seks. Salah satu pemicunya, muatan pornografi
yang diakses via internet. Kepada remaja, jangan pernah menulis sejarah
dengan tinta benci dendam di atas halaman putih ketulusan orangtua.
Fakta lainnya, sekitar 21,2
persen remaja putri di Indonesia pernah melakukan aborsi. Selebihnya,
separuh remaja wanita mengaku pernah bercumbu. Survei KPAI juga
menyebutkan, 97 persen perilaku seks remaja diilhami pornografi di
internet. Dunia internet adalah dunia yang menyebarkan "kebohongan yang
positif", termasuk soal seks.
Di Jakarta, menurut Riset
Strategi Nasional Kesehatan Remaja yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan dan Survei yang dilakukan BKKBN menyebutkan 5,3 persen pelajar
SMA di Jakarta pernah berhubungan seks. Dan 63 persen remaja di
beberapa kota besar di Indonesia telah melakukan seks pra nikah. Dari
hasil survei yang dilakukan Annisa Foundation ditemukan 42,3 persen
remaja SMP dan SMA di Cianjur, Jawa Barat, pernah berhubungan seks.
Tentang seks pranikah, dr Boy
Abidin, Sp.OG, dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading,
mengatakan, ancaman nyata adalah kehamilan di luar nikah serta aborsi
yang tidak aman. "Mayoritas remaja percaya hubungan seks yang dilakukan
satu kali tidak menyebabkan kehamilan, padahal faktanya tidak demikian,"
katanya.
"Sejak dini remaja perlu
dibekali dengan informasi yang benar tentang tubuhnya, seksualitas, dan
organ reproduksi," tuturnya. Kenyataannya, pengetahuan remaja mengenai
metode kontrasepsi dan hubungan seks yang aman dinilai masih pas-pasan
bahkan rendah. Wow, ayah dan ibu silakan meratap karena berakhir sudah
kebohongan yang dibangun dari dunia bisik-bisik malam kelam.
Survei internasional yang
dilakukan Bayer Healthcare Pharmaceutical terhadap 6.000 remaja di 26
negara mengungkapkan, ada peningkatan jumlah remaja yang melakukan seks
tidak aman.
"Di mana pun negara Anda
tinggal, hambatan informasi menjadi penyebab para remaja ini menerima
informasi yang salah mengenai seks dan kontrasepsi," kata Denise Keller,
salah satu peneliti survei itu.
Alih-alih mewacanakan seks dan
remaja, sebuah stasiun televisi swasta pekan ini mengilustrasikan topik
itu dengan menayangkan gambar seorang remaja putri bercelana minim dan
berkaos ketat selengan. Dia berjalan bergandengan tangan bersama teman
prianya. Mengapa yang justru diobyekkan gambar seorang perempuan
manakala bicara soal seks dan remaja?
Tayangan media televisi dan
inetrnet kerapkali menafikan kekhasan tubuh perempuan, yakni tubuh yang
mengalami menstruasi secara berkala, tubuh yang memiliki payudara dan
mempunyai rahim. Tayangan itu mengambil alih tubuh pria untuk menyebut
pengalaman kebertubuhan perempuan. Ini bias pria ketika bicara soal seks
dan remaja.
Bias itu "dicibir" oleh filsuf
Simone de Beauvoir. Katanya, seseorang tidak dilahirkan sebagai
perempuan tetapi dikonstruksikan oleh situasi sosial, historis, kultural
dan ekonomisnya menjadi perempuan. Slogan populernya, "One is not born a
woman, one becomes one." Bagi pria, perempuan dipandang sebagai obyek
seks (The Other, Sang Liyan), sementara pria dilihat sebagai Sang
Subyek.
Bagaimana orangtua menyikapinya?
Ketika berbicara soal seks kepada remaja, jangan pernah berbicara dan
berlaku seperti layaknya agen rahasia Israel Mossad yang punya semboyan,
"Kau akan berperang dengan tipu muslihat." Bukankah mantan agen Mossad,
Victor Ostrovsky menulis bahwa persepsi adalah segalanya, karena itu
informasi harus dikendalikan dan dimainkan dengan kebohongan.
Jauhi cara-cara yang meniru gaya
Mossad manakala orangtua bicara soal seks di hadapan remaja. Gunakan
model pendekatan ruang lingkup kebudayaan (circulo de cultura) yang
dipopulerkan oleh tokoh pendidikan Amerika Latin Paulo Freire.
Maksudnya, berikan rasa aman dan
penerimaan seluas-luasnya kepada remaja sebagai pribadi yang berhak
berkembang. Remaja menamai jagat dunia seksnya sendiri. Bukan jagat
dunia seks versi orangtua. Caranya, temukan dan bicarakan bersama-sama
topik-topik ngetrend soal seks dan remaja.
Dan tuan putri YYX bertutur,
"Dengan ibu, aku membicarakan segalanya, dari pengalaman pacaran, sampai
my first kiss. Segalanya lapor sama ibu. Ibu adalah penguasa tunggal di
hatiku." Saat itu juga, Dewi Aphrodite meminta para pelayannya untuk
menyelubungi dirinya dengan menggunakan kerudung tipis.
Aphrodite menyukai sajian
bunga-bunga putih, pohon apel, dan bunga ros. Wahai remaja, berikan
ibumu persembahan bunga-bunga khas Aphrodite seraya berdoa, "Seks adalah
cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan."