Mahasiswa macam Zhou Yue (23), percaya bahwa waktu dan uangnya telah dibelanjakan dengan baik. “Keluargaku memiliki bisnis… Dan ada saat di mana segala sesuatu sangat sulit bagi kami,” katanya kepada Reuters. “Selama periode itu, saya banyak berjuang di dalam. Bertanya pada diri sendiri, mengapa kita harus melakukan ini, mengapa anak saya harus berbeda dengan orang lain. Jadi saya berpikir, kalau bisa menikah dengan orang kaya, setidaknya saya tidak akan khawatir,” ujarnya.
Lain lagi bagi Lily Bing. Perempuan 28 tahun ini berharap pelatihan yang ia jalani dapat memberikan gambaran masa depan yang lebih baik. Menurut dia, siswa diajarkan keterampilan berbicara, pengembangan kepribadian dan teknik menuang teh secara tradisional yang menunjukkan keanggunan wanita. “Saya berharap standar orang yang berhubungan dengan saya di masa mendatang akan lebih tinggi, dibandingkan dengan sebelum saya mengambil kelas ini,” katanya. “Artinya, mereka telah mencapai tingkat keberhasilan dan promosi tertentu dalam karir mereka. Jadi dalam proses ini, jika saya berkenalan orang kaya misalnya, hasil training ini bisa membantu,” tambah Bing.
Shao Tong, pendiri sekaligus mengajar di sekolah pengembangan kepribadian ini, ingin menunjukkan kepada para siswa bagaimana cara memecahkan karakter dan kepribadian seorang pria. Tong mengatakan sekolahnya mendorong perempuan untuk menjadi yang terbaik. “Kami memelihara kualitas internal dan mengembangkan potensi. Tetapi jika saya mengiklankan bahwa sekolah ini akan mengajarkan anda bagaimana cara membangun sebuah keluarga yang baik dan memperbaiki diri anda, maka para gadis itu takkan mau. Karena mereka merasa cukup mumpuni,” jelasnya. “Jadi kemudian saya berpikir, mengapa tidak langsung mengatakan: apakah anda ingin menikahi pria kaya?” kata Tong.
Beberapa bujangan kaya mendatangi sekolah ini untuk pasangan hidup, dan bisa menghabiskan sampai 30.000 yuan hanya untuk biaya perkenalan. Dalam beberapa bulan terakhir, sekolah ini telah berhasil menjodohkan 30 pasangan yang berakhir di pelaminan. “Dengan mengambil kelas di sekolah ini, perempuan dapat meningkatkan kualitas pribadinya dan mungkin melampaui harapan orang-orang seperti kita yang mencari pacar atau pendamping hidup,” kata Wen Wen (32), lajang yang kini berkencan dengan salah seorang alumni BMECW. Mau coba?